Bepop.id - Gegara jual beli bedak secara online, Fenna Selinda Rismawati (16) tewas di tangan Nadia FM (18).
Kejadian akhir 2017 lalu (29/12/2017), sempat bikin geger Warga sekitaran hutan Pantai Ngliyep, Kedungsalam, Donomulyo, Kabupaten Malang.
Korban Fenna Selinda Rismawati alami luka sayatan di leher sekitar 20 sentimeter, luka di perut sepanjang 15 sentimeter, di punggung tangan kanan, dan sebagainya.
Sempat mendapatkan perawatan di RS Kanjuruhan, Malang, namun akhirnya Fenna Selinda Rismawati meninggal dunia.
Nggak butuh waktu lama buat Tim Jatanras Reskrim Polres Malang, menangkap pelaku.
Nadia FM ditangkap saat berada di rumah pacarnya di kawasan Donomulyo.
Sempat diamankan di polres setempat dan kemudian dipindahkan ke tahanan Polres Malang.
Meski dengan mudah mencokok pelaku, namun polisi butuh waktu untuk mencari barang bukti.
Pisau yang dibuat untuk menggorok leher Fenna Selinda Rismawati, diduga dibuang oleh pelaku di sekitar lokasi kejadian.
Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Malang yang menangani kasus sampai meminta bantuan teknis penjinak bahan peledak Brimob Polda Jatim untuk melakukan penyisiran tempat kejadian perkara (TKP) penganiayaan.

Butuh kerja keras polisi untul mencari barang bukti berupa pisau.
Pasalnya pelaku mengaku membuang pisau tersebut begitu saja dan nggak menjelaskan ke arah mana barang bukti itu dibuang.
Setelah 4 hari mencari tanpa hasil, akhirnya bisa mendapatkan barang bukti kekejaman Nadia FM.
Barang bukti utama peristiwa penganiayaan sadis yang dilakukan warga Kalipare, ditemukan petugas di sekitar TKP di kawasan hutan Pantai Ngliyep desa Kedungsalam kecamatan Donomulyo kabupaten Malang, Selasa (2/1/2018).
"Alhamdulillah, tadi siang pisau yang diduga digunakan pelaku melakukan penganiayaan sudah berhasil ditemukan dan langsung dibawa ke laboratorium forensik untuk dilakukan pemeriksaan," kata Iptu Sutiyo, Kanit PPA Polres Malang, Selasa (2/1/2018) yang dikutip Bepop.id dari Surya Malang.
Kasus penganiayaan tersebut dipastikan dilakukan oleh tersangka sendirian.
Dengan demikian, pelaku ditetapkan sementara sebagai tersangka tunggal dalam kasus tersebut.
Peristiwa penganiayaan tersebut diduga berlatar belakang hutang barang berupa bedak yang dibeli secara online.
Selain urusan bedak, didapati juga unsur sakit hati, dan persoalan asmara antara tersangka dengan korban.
Tersangka dijerat dengan UU nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman hingga 15 tahun penjara.
Sumber : Surya Malang
0 Comment:
Posting Komentar