TKW Indonesia Berdarah-Darah, Sudah 9 Tahun Nggak Pulang Keluarga Memohon Hal Ini Pada Pihak Terkait

Bepop.id - Viral disosial media, foto ibu-ibu pakai hijab dengan mulut berdarah.
Usut punya usut, itu bukan akibat kekerasan dalam rumah tangga.
Dari mencolek media online tetangga sebelah, terungkap kalau ibu-ibu itu namanya Nenih Rusmiyati (39).
Dia itu Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang bekerja di Saudi Arabia.
Sampai berdarah-darah seperti itu, diduga akibat dihajar oleh majikannya di sana.
Dalam foto terlihat Nenih dengan wajah nampak menahan sakit dan mulut berdarah.
Nggak hanya dihajar, diduga TKW ini gajinya juga nggak dibayar oleh majukannya.
Nenih tercatat sebagai warga Kampung Pasir Pogor, RT 09 RW 02, Desa/Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Sudah 9 tahun ia bekerja di Arab Saudi.
"Benar, ibu Nenih merupakan salah satu warga kami, di desa Cicantayan" ungkap Drs Engkus Kustaman,MM.
Lebih lanjut penelusuran, saat di konfirmasi ke Kantor Desa Cicantayan, Kepala Desa sedang tidak ada ditempat, menurut staf " Pak Kades sedang ngurus masalah ibu nenih sama adiknya (Nenih) ke Disnaker " ungkapnya.
(Kutipan Tatarsukabumi.id, judul TKI Asal Sukabumi Diduga Disiksa Oleh Majikannya Di Saudi Arabia)
Sementra itu dari pihak keluarga juga membenarkan kalau foto yang viral di sosial media itu kakaknya.
Nyai Hasanah yang merupakan adik korban, mengungkapkan kalau sang kakak sudah 9 tahun di Arab.
Sampai sekarang belum pulang ke rumah.
Terakhir komunikasi dengan keluarga terjadi pada kamis (10/7/2017).
Dari komunikasi via telepon itu Nenih mengungkapkan kalau majikannya suka kasar pada istrinya.
Nenih juga bilang kalau dia nggak diperbolehkan pulang oleh majikannya.
Foto Nenih yang berdarah-darah di sosial media, tak urung bikin keluarga kaget.
Kepada seluruh pihak yang terkait, keluarga memohon bantuan terkait apa yang menimpa Nenih di Arab.
Sedikit cerita soal TKW yang dihajar majikannya di Arab.
Nenih Rusmiyati bin eman, merupakan ibu dari 2 anak.
Dia anak tertua dari Eman (Almarhum) dan punya 3 saudara (2 laki-laki dan 1 perempuan).
Setelah suaminya meninggal beberapa tahun kebelakang, dia jadi kepala keluarga.
Itu yang kemudian mendorong untuk bisa dapat penghasilan lebih.
Makanya Nenih memilih untuk bekerja menjadi TKI.
Kediaman Nenih nampak ramai didatangi tetangga yang merasa ikut prihatin akan kejadian yang menimpanya.
Nampak anggota Polsek Cibadak Dani serta Ketua Ormas Pemuda Pancasila Kecamatan Cicantayan sedang berada di lokasi.