Home » , » Jasad Bayi di Bima Diangkut Pakai Ojek, RSUD Bima Nggak Punya Ambulan Gratis

Jasad Bayi di Bima Diangkut Pakai Ojek, RSUD Bima Nggak Punya Ambulan Gratis

Written By Unknown on Sabtu, 17 Maret 2018 | Maret 17, 2018


Bepop.id - Bayi perempuan warga Desa Waro, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat ( NTB), meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah Bima (14/3/2018).
Oleh karena nggak punya biaya, jasad bayi perempuan yang beru berumur 5 hari itu dibawa pulang keluarga dengan menggunakan ojek.
Perjalanan yang ditempuh dari RSUD Bima ke rumah duka, lebih kurang 100 km.
Kepala Desa Waro, M Ali, membenarkan dan mengungapkan kejadian yang menimpa warganya itu.
"Bukan karena tidak bersedia mengantar, mobil ambulans ada.
Namun pihak rumah sakit meminta biaya agar bisa menggunakan jasa ambulans.
Keluarga terpaksa pakai motor ojek untuk mengantar jasad anaknya," kata M Ali yang dikutip Bepop.id dari Kompas.com (15/3/2018).
Dijelaskan lebih lanjut oleh M Ali, keluarga sudah mengajukan surat keterangan tidak mampu.
Sayangnya pihak rumah sakit menolak dan mereka ngotot meminta biaya ambulans baru jenazah bisa diantar.
Nggak cuman itu saja, lagi-lagi karena nggak ada biaya jasad bayi sempat ditahan oleh rumah sakait saat hendak dibawa pulang.
Kabar jenazah seorang bayi yang pulang naik ojek, membuat Wakil Bupati Bima, Dahlan M Noer berang.
Hal itu disampaikan Kasubag Pemberitaan Humas Pemda Bima, Ruslan saat memberikan keterangan pers, Kamis (16/03/2018).
"Yang jelas Wabup marah lah dan langsung turun inspeksi ke rumah sakit," tutur Ruslan.

Selanjutnya dikatakan teguran disampaikan Wakil Bupati Bima ke manajemen rumah sakit. Dahlan juga memerintahkan Inspektorat segera menginvestigasi terhadap kejadian yang dialami keluarga bayi, Suhadah dan Jufri, warga Desa Waro, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima.
"Jika dalam hasil pemeriksaan ditemukan para petugas rumah sakit yang terbukti lalai dalam melaksanakan tugas, akan diambil tindakan tegas," kata Ruslan yang dilansir Bepop.id dari Kompas.com.
Kejadian miris yang dialami pasangan Suhadah dan Jufri, langsung direspon pihak RSUD Bima.
Kepala Direktur RSUD Bima, drg H Ikhsan, mendatangi keluarga dan meminta maaf atas kejadian itu.
Selain minta maaf, pihak RSUD Bima juga menyampaikan santunan pada pihak keluarga yang berduka.
"Kami menyampaikan penyesalan mendalam atas kejadian yang dialami keluarga pasien. Untuk menebus kekhilafan kami, dengan ini kami datang menyampaikan permohonan maaf kepada pihak keluarga," ucap Ikhsan dikutip Bepop.id dari Kompas.com.
Ditegaskan juga bahwa manajemen rumah sakit tidak akan mentolerir segala bentuk tindakan yang merugikan pasien.
Kepala Direktur RSUD Bima berjanji akan memberikan sanksi tegas kepada petugas rumah sakit jika terbukti bertindak di luar prosedur.

0 Comment:

Spoiler Untuk lihat komentar yang masuk:

Posting Komentar

 
Copyright © 2011. Bepop.id . All Rights Reserved.
Company Info | Contact Us | Privacy policy