Bepop.id - Sejak dibawa ke PICU RSUD Karawang, Jawa Barat, bayi Calista dalam kondisi koma (10/3/2018).
Setiap hari, bayi Calista harus mengandalkan bantuan pernafasan.
Namun kemudian bayi yang baru berumur 15 bula, kondisinya ngedrop dan akhirnya meninggal dunia (25/3/2018).
Sejak awal, diketahui kondisi kesehatan bayi Calista disebabkan oleh penganiayaan.
Sebelum meninggal dunia, polisi sudah menetapkan ibu kandung (Santi) sebagai pelaku.
"Penetapan ini dilakukan setelah diperoleh sejumlah alat bukti visum luka fisik akibat kekerasan secara berkelanjutan dan kesesuaian dengan saksi-saksi.
Bahkan tersangka mengakui perbuatannya," ujar Kapolres Karawang AKBP Hendy Febrianto Kurniawan, dikutip Bepop.id dari Kompas.com (22/3/2018).
Dari pengakuan Santi pula, terkuak penyebab bayi Calista sampai alami koma.
Santi membenturkan kepala bayi Calista ke tembok dan membuatnya jatuh ke rak piring.
Selain membuat bayi Calista koma dan alami iritasi di mata, hasil pemeriksaan juga menunjukkan kalau bayi Calista alami radang otak.
Sebelumnya, Santi membuat pengakuan kalau penyiksaan yang dialami bayi Calista dilakukan oleh Dirja (pacarnya).
Santi dan bayi Calista memang kondisinya sedang tinggal di rumah orang tua Dirja di Kampung Iplik, Desa Mekarjati, Kecamatan Karawang Barat.
Dikutip dari Kompas.com, Dirja yang merasa nggak melakukan menampik tuduhan itu dan mengungkapkan kalau dia bukan pacar Santi.
"Bukan pacar, saya niat ingin menolong," tutur Dirja.
Saat tiba di rumahnya, Dirja mengaku tubuh Calista sudah ada beberapa luka, misalnya di kedua paha.
Ia mengaku keberatan jika disebut menganiaya Calista. Sebab, Dirja mengaku sayang kepada Calista.
"Tidak mungkin saya tega menyundut dengan rokok, apalagi melihat anak yang sedang sakit begitu," kata Dirja. Bahkan, untuk berobat Calista, keluarganya terpaksa menjual satu domba dan emas tiga gram.
0 Comment:
Posting Komentar