Home »
News
» Ada Usulan Siswa Penganiya Guru di Madura Direhabilitasi, Bikin Istri Almarhum Berang Lalu Ingatkan Hal Ini
Ada Usulan Siswa Penganiya Guru di Madura Direhabilitasi, Bikin Istri Almarhum Berang Lalu Ingatkan Hal Ini
Written By Unknown on Kamis, 08 Februari 2018 | Februari 08, 2018
Bepop.id - Sempat beberapa waktu lalu, Bupati Sampang, Madura, Jawa Timur, berkomentar terkait peristiwa penganiayaan guru honorer SMAN 1 Torjun, Kabupaten Sampang, Ahmad Budi Cahyono (26), yang dilakukan oleh muridnya MH (17) pada Kamis (1/2/2018).
"Saya usul kepada polisi agar setelah penanganan kasusnya sudah selesai, pelakunya jangan dipenjara bersama dengan tahanan narapidana lainnya.
Sebab akan berdampak buruk terhadap kejiawaan anak.
Silakan polisi menegakkan aturan sesuai dengan undang-undang.
Namun saya usul korban harus direhabilitasi," katanya Fadilah Budiono yang dilansir Bepop.id dari Kompas.com.
Sianit Shinta (23), istri korban mengaku berang terkait keinginan beberapa pihak agar pelaku penganiayaan terhadap suaminya, hanya direhabilitasi karena masih di bawah umur.
"Bagi saya ini tidak adil Mas, palaku harus dihukum, karena perbuatan ini sampai menghilangkan nyawa," ungkap Sianit Shinta kepada Surya.co.id yang dilansir Bepop.id.
Sianit Shinta siang itu terlihat lemas, di tengah lima bulan kehamilannya, dia harus menemui ratusan tamu yang terus datang ke rumahnya.
Perempuan berhijab itu juga menegaskan agar proses hukum ini segera selesai dan menemui titik terang.
"Saya berharap proses hukum pelaku segera selesai, sehingga Mas Budi tenang di sana," tutur Sianit saat ditemui di rumahnya, Kleyang, Kabupaten Sampang, Madura.
Beberapa hari lalu Indonesia dibikin gempar dengan kelakuan siswa SMAN 1 Torjun Sampang Madura, Jawa Timur, yang aniaya gurunya (1/2/2018).
Cekikan dan pukulan di bagian belakang leher, membuat guru bernama Achmad Budi Cahyono jatuh tersungkur.
Setelah kejadian itu, guru mata pelajaran seni rupa itu sempat pulang ke rumah.
Kesaksian istrinya (Sianit Shinta), korban langsung tidur setelah pulang dari sekolah.
Setelah bangun, korban mengeluh sakit kepala dan sempat menceritakan kejadian yang dialami kepada sang istri.
Namun kemudian guru yang jago main musik itu tiba-tiba muntah dan nggak sadarkan diri.
Kabar selanjutnya Achmad Budi Cahyono alami kritis dan dirujuk ke RS Dr. Soetomo di Surabaya.
Diagnosa dokter, Achmad Budi Cahyono alami mati batang otak dan organ dalam yang sudah nggak berfungsi.
Sayangnya kabar selanjutnya yang beredar, nyawanya nggak tertolong.
Achmad Budi Cahyono dinyatakan meninggal dunia puku; 21.40 WIB dan kemudian jenasahnya dibawa pulang ke Sampang.
Setelah disemayamkan di rumah duka, siang harinya ribuan pelayat menghantarkan jenasah almarhum Achmad Budi Cahyono ke peristirahatan terakhirnya (2/2/2018).
Related posts:
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Comment:
Posting Komentar