Ungkap 3 Fakta Ini, Saksi Marbot Rojali Makin Yakin Kalau Ampli Musholanya yang Dimaling

Bepop.id - Saat ini polisi masih mengejar 5 orang yang terkait pengeroyokan dan pembakaran pria di Bekasi beberapa hari lalu.
Seperti yang sudah diberitakan terjadi pengeroyokan di kawasan Pasar Muara Bekasi, Jawa Barat.
Nggak hanya itu, korban yang diketahui bernama Muhammad Al Zahra juga dibakar hidup-hidup.
Korban dituduh sebgai maling amplifier milik mushola.
Video kejadian itu beredar di sosial media dan membuat netizen geram.
Apalagi terhembus kabar, kalau korban bukan maling seperti yang warga tuduhkan.
Atas kejadian itu, saat ini polisi sudah menetapkan 2 orang sebagai terdakwa dan 5 lagi masih buron.
Kabar yang tersiar kalau korban bukan maling, dibantah saksi Rojali.
Sejak awal marbot Mushola Al-Hidayah, Kampung Cabang Empat, Desa Hurip Jaya, Babelan, Kabupaten Bekasi yakin kalau korban itu yang menggondol ampli inventaris mushola.
Rojali makin mantap jiwa, bahwa kesaksiannya itu bukan mengada-ada.
Dalam rilis pengungkapan kasus dan barang bukti di Mapolres Metro Bekasi, Rojali (40) membeberkan tiga petunjuk.
Pertama, bentuk potongan ujung kabel yang tersisa dan menempel di belakang amplifier tersebut sama dengan potongan kabel yang tertinggal di mushola tempat amplifier itu berada sebelumnya.
"Kabelnya ini dalam posisi terputus. Kabel di ampli yang putus ini dengan kabel putusannya di mushola sangat sama," ujar Rojali sembari mengangkat barang bukti amplifier dan potongan kabel yang menempel di belakangnya.
Kedua, selain kesamaan merek dan tipe, nomor seri identitas barang yang tertera di bagian belakang amplifier itu cocok dengan nomor seri di kartu garansi.
Sebab, ampillifier tersebut belum lama dibelinya.
Lantas, Rojali memperlihatkan kertas garansi dengan kesamaan nomor seri yang tertera di amplifier itu.
Petunjuk ketiga adalah yang paling menguatkan dan meyakinkan Rojali jika amplifier yang dibawa MA berasal dari mushola Al Hidayah.
Yakni, terdapat bercak tahi atau kotoran burung gereja yang mengering dan menempel di permukaan atas amplifier tersebut.
Rojali menjelaskan asal usul amplifier mushola yang dijagannya ada kotoran burung gereja.
Menurutnya posisi tempat amplifier berada di pojok mushola yang belum dipasang plafon.
Sehingga, jika malam atau siang hari sering burung gereja masuk ke dalam ruangan dan buang kotoran.
"Di tikar-tikar di sekitarnya juga ada kotoran burung," ucap Rojali.
Pantauan Tribun, terdapat beberapa bercak warna putih yang menempel di atas permukaan barang bukti amplifier.
"Kenapa saya bilang itu ampli saya? Karena di sini lah ada bukti (petunjuk) yang sangat kuat. Silakan dilihat ada tahi. Ini adalah tahi burung gereja," katanya.