Bepop.id - Sakit jadi penyebab 2 TKI asal Kupang, Nusa Tenggara Timur meninggal di Malaysia.
Mereka itu adalah Mateus Seman asal Desa Gurung Liwut, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai dan Milka Boimau asal Desa Kotabes, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang.
"TKI Mateus meninggal di Tawau Malaysia, 5 Maret 2018, karena sakit jantung. Sedangkan Milka Boimau meninggal di Penang, 7 Maret 2018 karena infeksi paru-paru," jelas Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan BP3TKI Kupang Timoteus K Suban yang dikutip Bepop.id dari kepada Kompas.com (11/3/2018).
Protes keras dari keluarga mewarnai kepulangan jenasah Milka Boimau di kampung halamannya.
Itu akibat setelah melakukan pemeriksaan pada tubuh almarhum, terdapat hal yang dianggap nggak wajar.
Keluarga melihat sekujur tubuh TKI perempuan malang itu penuh dengan jahitan.
"Kami tidak terima dengan kondisi adik kami. Ini jahitan apa.
Kalau mau otopsi atau operasi, harus koordinasi dengan kami sebagai keluarga.
Harus ada persetujuan dari kami sebagai keluarga," tegas Saul Boimau, kakak kandung Milka Timoteus.
Saul juga memastikan bahwa keluarga tidak terima dengan kondisi jenazah Milka, yang penuh jahitan mulai dari leher, hingga perut bagian bawah.
Tak hanya jahitan, dibagian telinga Milka berwarna hitam seperti bekas pukulan.
Apa yang terlihat oleh keluarga itu, tentunya dianggap bertentangan dengan surat dari KJRI.
Dalam surat tersebut tertulis bahwa penyebab Milka meninggal karena sesak napas akibat infeksi pada paru-paru.
"Kenapa sakitnya hanya sesak napas, tapi jahit begini banyak, mulai dari leher sebelah menyebelah, hingga perut," ucapnya.
Agustinus Boimau yang merupakan adik kandung dari Milka, menyatakan keluarga akan berembuk dan mengambil sikap.
"Kami keluarga saat ini masih berembuk untuk mengambil sikap. Karena kematian kakak saya ini janggal.
Karena selama ini kondisi kakak kami sehat," ucapnya.
Agustinus mengaku, akan menempuh jalur hukum atas kematian kakaknya yang tidak wajar itu.
Sumber : Kompas.com
0 Comment:
Posting Komentar