Bocah 13 Tahun di Riau Lahirkan Bayi Prematur, Diduga Perbuatan Ayah Tiri
Written By Unknown on Rabu, 14 Maret 2018 | Maret 14, 2018
Bepop.id - Kabar yang cukup mengejutkan awal Maret 2018, datang dari Kampar, Riau (6/3/2018).
Bocah perempuan baru berusia 13 tahun, melahirkan anak dalam kondisi prematur.
Berdasarkan pengakuannya, bocah berinisial MH itu korban rudapaksa.
Namun sayangnya, waktu kejadian ini terkuak nggak banyak informasi yang didapat.
Kecuali bahwa MH dirudapaksa saat ayah tiri dan ibunya pergi ke pasar.
MH juga mengaku kalau si pelaku mengancam akan membunuhnya.
"Jangan bilang sama bapak mamamu! Kubunuh kau kalau kau bilang," begitu MH menirukan ancaman si pelaku.
Ketua P2TP2A Kampar, Hafiz Tohar mengungkapkan, cerita demi cerita yang disampaikan MH di balik kehamilan dan persalinannya menimbulkan kecurigaan.
Pengakuan MH berubah-ubah ihwal kronologis kejahatan yang membuatnya berbadan dua.
"Kita terus bujuk supaya cerita yang sebenarnya. Dia menangis. Akhirnya mau terbuka," ungkap Ketua P2TP2A Kampar, Hafiz Tohar.
Selanjutnya diungkapkan kalau MH mengaku dicabuli ayah tirinya (MEH) berkali-kali sampai hamil.
Namun tidak satupun keluarga yang tahu kalau MH hamil, termasuk MH sendiri.
Ibu MH, JH juga mengaku tidak tahu putrinya hamil.
"Ibu korban mengaku, tidak ada keanehan perilaku korban dan ayah tirinya di rumah," kata Ketua P2TP2A Kampar, Hafiz Tohar.
Sayangnya pengakuan MH soal siapa pelaku rudapaksa sampai dirinya hamil, telat diterima aparat yang berwajib.
Pasalnya MEH yang diduga sebagai pelaku rudapaksa terhadap anak tirinya, keburu menghilang.
"Anggota masih melakukan pengejaran kepada diduga pelaku, ayah tiri korban," ungkap Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kampar, AKP. Fajri.
Sebelum kasus rudapaksa ini terbongkar, MH nggak tahu kalau dirinya sedang hamil.
Sampai akhirnya MH selalu buang air kecil.
Ibunya yang cemas membawa MH ke Bidan desa.
"Mama bawa ke bidan," kata MH waktu itu saat ditemui di Sekretariat P2TP2A Kampar.
Setelah dicek, ternyata cairan yang keluar dari kelaminnya adalah air ketuban.
Di situlah baru diketahui MH hamil.
Menurut Ketua P2TP2A Kampar, Hafiz Tohar, bidan menyatakan air ketuban sudah pecah.
Kemudian MH dilarikan ke RS Sansani di Pekanbaru.
Bayi perempuan MH lahir prematur secara normal, Senin (5/3/2018).
Hafiz menyebutkan, bayi lahir baru berusia tujuh bulan dalam kandungan.
Beratnya hanya 600 gram.
"Karena nggak ada biaya, orang tua korban (MH) memilih pulang," kata Ketua P2TP2A Kampar, Hafiz Tohar
Bayi malang yang kemudian diberi nama Pelangi itu, sempat dirawat seorang bidan desa bernama Siska dengan peralatan seadanya.
Sumber : Tribunpekanbaru.com
Related posts:
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Comment:
Posting Komentar