Kejadian itu terjadi di Surabaya, Jawa Timur, tepatnya di National Hospital dan pelakunya salah seorang perawat pria.
Setelah sempat kabur, eks perawat National Hospital berinisial ZA akhirnya ditangkap polisi dan jadi terdakwa atas kasus dugaan pelecehan seksual ini (27/1/2018).
Berita yang beredar, pelaku ZA mengaku terangsang melihat tubuh si pasien yang tanpa busana setelah jalani operasi kandungan.
Sementara pasien yang jadi korban, mengaku pelecehan seksual yang dilakukan si pelaku adalah dengan meraba bagian dadanya beberapa kali.
Postingan @thelovewidya itu jadi viral dan bikin geram jutaan netizen di Indonesia dan mengutuk perbuatan tak senonoh itu.
Kabar terbaru dari kasus dugaan pelecehan seksual terhadap pasien itu, bahwa eks perawat National Hospital dianggap tidak melanggar kode etik keperawatan.
Hal tersebut diungkapkan setelah Majelis Kehormatan Etik Keperawatan Jatim baru melakukan kajian terhadap dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh terdakwa ZA.
Dikutip Bepop.id dari Kompas.com, sekretaris Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) ungkapkan hasil kajian majelis kehormatan yang digelar pada Sabtu (3/2/2018) menyebutkan, ZA tidak melanggar kode etik keperawatan.
"ZA tidak melanggar kode etik keperawatan. Artinya, ZA tidak melakukan pelecehan seksual kepada pasiennya," kata Misutarno, Selasa (6/2/2018).
Disebutkan juga kalau apa yang dilakukan ZA sudah sesuai prosedur standar operasi (SOP) perawat saat menangani pasien seusai menjalani operasi.
"ZA hanya mengambil alat di sekitar payudara pasiennya," ujar Misutarno dilansir Bepop.id dari Kompas.com.
Berpegang dari hasil kajian Majelis Kehormatan Etik Keperawatan Jatim, kuasa hukum tersangka ZA berencana mencabut BAP.
"Kami akan mengubah pernyataan di BAP yang mulanya tersangka mengakui melakukan pelecehan menjadi bahwa apa yang dilakukan hanya melepas sadapan elektrokardiografi di bagian dada pasien," kata Makruf Syah, kuasa hukum tersangka ZA saat dikonfirmasi, Selasa (6/2/2018).
0 Comment:
Posting Komentar