Bepop.id - Ibu Emiti sangat sedih dan kecewa, terhadap petugas puskemas Sidamulya Brebes, Jawa Tengah.
Pengakuan ibu Emiti, mereka nggak menanggapi, saat dia datang membawa anaknya yang masih balita (Icha Selfia).
"Tiga petugas di puskesmas enggak nanggepin, mereka diam, enggak ngurusi.
Saya kecewa, padahal anak saya badannya masih segar dan gemuk, cuma muntah dan beraknya parah," ungkap Emiti sambil mengusap air matanya yang berlinang, Senin (11/12/2017).
Anak ke lima Warga Desa Sidamulya, Wanasari, Brebes, akhirnya meninggal dunia Minggu (10/12/2017) siang disebabkan oleh penyakit muntaber.
Emiti bercerita bahwa dirinya ditolak mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Sidamulya pada Sabtu (9/12/2017) dengan alasan berkas administrasi Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang dibawanya kurang lengkap.
Ditolak di puskesmas, Emiti tidak tinggal diam. Lalu dia berjalan kaki ke bidan desa, tetapi kondisinya sepi.
Setelah itu dirinya ke balai desa dan berniat ke polindes, tetapi sudah tutup.
"Saya enggak punya uang, takut dibawa ke rumah sakit.
Akhirnya saya kembali ke rumah dengan kondisi anak tambah lemas, dan akhirnya Minggu (10/12/2017) meninggal dunia," kata dia.
Kabar ditolaknya pasien hingga meninggal dunia mengusik telinga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Saat apel pagi di halaman Pemprov Jateng, Ganjar menyinggung soal itu.
"Sudah, saya sudah minta bupati ke sana. Saya meminta jangan sampai ada menolak pasien," kata Ganjar di Semarang, Rabu (13/12/2017).
Ganjar meminta agar kejadian itu tidak terulang. Jangan sampai ada kasus serupa, puskesmas menolak pasien hingga meninggal.
Brebes sendiri, sambung Ganjar, mendapat penghargaan soal Hak Asasi Manusia (HAM) oleh Kementerian Hukum dan HAM.
Namun bersamaan dengan itu, pelanggaran HAM justru terjadi di bidang kesehatan.
"Saya minta Dinas Kesehatan tolong dicek betul agar mereka berobat dengan cepat, administrasi dipermudah, mereka dilayani dengan prima," sambung Ganjar Pranowo.
Sumber : Kompas.com
0 Comment:
Posting Komentar